Praktik plus plus, menejemen membiarkan saja
Surabayamediaphatas.con,- Surabaya kini menjadi Surga yang indah bagi pengusaha Portitusi,dengan hanya berkedok izin SPA bisnis esek - esekpun bisa dilakukan tanpa ada pengawasan dari Pemkot dan APH.
Seperti SPA WE CAN yang berada di Ruko HR. Muhammad Square Blok G NO.17-18 Yang ternyata melakukan Bisnis esek esek tersembunyi di balik kamar yang telah disediakan.
Saat Tim Investigasi Media datang dengan melakukan peliputan Jumat 4 Juli 2025 dengan mencari fakta kebenaran Informasi tersebut ,ternyata benar adanya bahwa bisnis SPA Kini berganti menjadi Bisnis lendir yang terang - terangan.
Metode dan SOP yang sama pada umumnya dengan bisnis Prostitusi yang lain. Dengan menawarkan pijat kebugaran yang bertarif 225 untuk 1 jam dan 275 untuk 90 menit
Ternyata di dalam kamar sudah ada penawaran untuk melakukan hubungan badan dengan tarif 300 ribu sampai 500 ribu.dan sangat di sayangkan pelanggaran SOP itu sebenarnya diketahui oleh menejemennya dan sengaja dilakukan pembiaran.
Apalagi menurut keterangan Divo selaku yang dipercaya di WE CAN SPA ini,terapis di sini berjumlah 11 dan semua berasal dari Solo.
"Semua dari Solo Mas,ada 11 kebetulan yang 1 lagi off,untuk pemiliknya masih di Solo karena berprofesi sebagai Dokter " ujar Divo
"Untuk surat saya ada SSPD yang kita bayar tiap bulan,bulan kmaren kita bayar 550 ribu," Tambahnya
Seakan terjadi pembiaran bahkan jika para Pramuria berasal dari Solo semua,tidak menutup kemungkinan akan terjadi pengumpulan Pramuria dari kota - kota lain karena di Surabaya diterima dengan baik dan menjadi Surga bagi Bisnis Esek Esek ini.
Pemerintah Kota harus bertindak dan APH harus bersikap tegas agar Surabaya tidak menjadi kota yang Identik dengan Prostitusinya.
Perjuangan Bu Risma saat menjadi Wali Kota Surabaya harus di Apresiasi, dengan menjaga Kota ini terhindar dari kebebasan Bisnis Prostitusi.(HR)
